Tahun 2016 ini memang tahunnya para ilmuwan dan kemajuan besar bagi ilmu pengetahuan. Ada dua penemuan besar yang sangat bersejarah yang diungkapkan ke publik, salah satunya adalah terbuktinya gelombang gravitasi yang telah diprediksi oleh Einstein 100 tahun lalu. Penemuan besar lainnya adalah kepastian adanya air di planet Mars.
Namun yang akan saya bahas disini adalah tentang gelombang gravitasi yang dianggap sebagai kesuksesan besar bagi para ilmuwan. Ada sekitar seribu peneliti yang tergabung dalam kolaborasi antara California Institute of Technology, Massachusets Institute of Technology dan LIGO (the Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory).
Lantas sebenarnya apa itu gelombang gravitasi dan mengapa penemuan ini menjadi sangat penting bagi ilmu pengetahuan.
Apa Itu Gelombang Gravitasi
Prediksi gelombang gravitasi oleh Einstein ini berawal dari teorinya tentang relativitas. Dua teori relativitas Einstein memang merubah konsep tentang gravitasi yang sebelumnya dikemukakan oleh Newton.
Untuk lebih lengkapnya tentang konsep gravitasi Einstein bisa dibaca di artikel lain : Gravitasi Newton ternyata salah menurut Einstein
Terutama terkait teori relativitas umum, bahwa gravitasi merupakan lengkungan ruang-waktu yang terdistorsi oleh massa. Ruang-waktu menurut Einstein seperti kain yang melengkung karena distorsi massa suatu obyek. Namun penggambaran sesungguhnya tentu lebih rumit daripada sekedar ibarat “kain”.
Untuk gelombang gravitasi, kita analogikan seperti air di kolam. Ketika air tenang maka permukaan lurus. Namun ketika ada benda yang mengenai air tersebut, maka akan muncul gelombang pada permukaan.
Di alam semesta ini, gelombang tersebut timbul karena ada pergerakan dari suatu obyek. Obyek tersebut bisa planet ataupun lubang hitam. Tidak seperti gelombang pada air atau gelombang pada suara yang butuh medium rambatan, gelombang gravitasi tidak memerlukan medium untuk merambat, sangat halus tidak dapat dirasakan apalagi dilihat.
Gelombang gravitasi yang diteliti ini berasal dari pergerakan dua lubang hitam yang akhirnya menyatu. Pengamatan gelombang ini menggunakan detektor LIGO yang diletakkan di dua tempat pada jarak lebih dari 3 km, yaitu Hanford Washington dan Livingstone Louisiana. Dua tempat inilah saat ini merupakan satu-satunya di dunia yang dapat mendeteksi langsung gelombang gravitasi.
Diketahui bahwa ada dua lubang hitam yang sudah berdekatan lama dan akhirnya bertumbukan. Lubang hitam itu berukuran 36 dan 29 kali lebih besar dari massa matahari. Sehingga ketika menyatu menjadi 65 massa matahari. Namun massanya ternyata 62 kali, sehingga sisa 3 kali massa matahari berubah menjadi energi yang kemudian timbul sebagai gelombang gravitasi.
Perlu diketahui bahwa peristiwa tumbukan dua lubang hitam ini tidak terjadi saat penelitian berlangsung. Peristiwa tersebut terjadi 1,3 milyar tahun silam jauh sebelum kehidupan di bumi ada. Dan gelombang atau riak-riak yang ditimbulkan itu baru sampai ke bumi September 2015. Bisa dibayangkan ya bagaimana luasnya alam semesta ini yang bahkan butuh milyaran tahun perjalanan gelombang gravitasi dari sumbernya hingga sampai ke bumi.
Mengapa Penemuan Gelombang Gravitasi Ini Penting
Mereka menyebut gelombang gravitasi ini merupakan kepingan terakhir dari teori relativitas umum, dan ternyata hal itu terbukti benar. Dengan penemuan ini maka penelitian tentang alam semesta ini akan mengarah ke hal yang lebih fundamental.
Informasi penting mengenai sifat gravitasi hingga tentang misteri lubang hitam akan dapat lebih terbuka lebar. Selain itu, pemanfaatan gelombang gravitasi ini boleh jadi dapat menyingkap tabir misteri materi gelap dan energi gelap yang diyakini mengisi 95% ruang alam semesta ini.
Sumber Referensi : http://majalah1000guru.net/2016/02/gelombang-gravitasi , nationalgeographic.co.id
