Stephen Wiltshire, Manusia "Super" si Kamera Hidup

Nama Stephen Wiltshire mungkin belum begitu biasa terdengar di telinga kita. Ia adalah salah satu manusia langka yang terlahir di dunia karena memiliki kemampuan “super” meski Ia adalah seorang autis. Ia dijuluki Kamera Hidup karena kemampuannya yang dapat melukis sangat detail meski hanya sekilas melihat.

Para penggemar film pastilah tahu trend film akhir-akhir ini adalah tentang superhero, manusia super dengan kemampuan khusus yang berbeda-beda. Ada juga film X-Men yaitu tentang manusia mutan yang memiliki kekuatan yang menonjol dalam dirinya, misal dapat mengendalikan logam, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, dan bahkan dapat memaksimalkan kemampuan pikiran.

Di dunia nyata ternyata ada juga manusia super dengan kemampuan yang menonjol dalam dirinya. Meskipun manusia super dalam dunia nyata tak sefenomenal seperti dalam film, namun bagi manusia normal pada umumnya, mereka memang “super’.

Salah satu manusia super di dunia nyata yang fenomenal adalah Stephen Wiltshire. Ia dilahirkan sebagai anak autis dengan kemampuan komunikasi yang tidak normal, Ia hampir tidak berbicara sama sekali hingga suatu ketika Ia mulai berbicara pada saat di sekolah meminta gurunya dengan kata pertama “paper” (kertas).

Perlu diketahui bahwa autis adalah sebuah kelainan yang berkaitan dengan keterbelakangan mental dan gangguan pada otak. Gangguan ada bermacam-macam misalnya tidak dapat berkomunikasi dengan normal dan sulit bersosialisasi. Orang pada umumnya menganggap seorang autis sebagai anak idiot atau ber-IQ rendah, itu adalah sebutan yang tidak tepat dan cenderung terlalu negatif.

Orang autis memiliki kekurangan di beberapa aspek namun justru dapat sangat menonjol atau berbakat luar biasa di salah satu aspek lain melebihi orang normal, hal ini yang biasa disebut savant. Diperkirakan 1 dari 10 anak autis memiliki bakat luar biasa ini, namun tidak semua savant syndrome pasti autis. Ada juga orang normal yang memiliki kemampuan savant meski dengan presentase lebih kecil dibanding yang autis.

Menurut penelitian oleh Dr.Darold Treffert, profesor di University of Wisconsin Medical School, penderita savant syndrome memiliki kemampuan menonjol dalam 5 kategori yaitu matematika, mekanikal, penghitungan kalender, seni dan musik. Misalnya Ruslan Yusuf dari Makassar yang dengan mudah menjawab persoalan matematika tanpa kalkulator meski Ia hanya sekolah sampai kelas 3 SD. Ada juga Windi Setyoningsih dari Pekalongan dengan kemampuan menggambar desain busana yang mengagumkan padahal Ia berhenti sekolah di kelas 4 SD. Kemudian Matt Savage yaitu seorang jenius musik jazz, bakatnya sudah terlihat sejak usia 6 tahun.

Kembali ke pembahasan awal tentang Stephen Wiltshire, kemampuan unik Stephen mulai diketahui oleh Chris Marris, gurunya di sekolah luar biasa. Chris menyadari kemampuan Stephen dalam menggambar yang kemudian mengajaknya keliling kota yang akhirnya membuat Stephen semakin bersemangat.

Kemampuan Stephen menggambar dimulai dari menggambar hewan, menggambar bus di London hingga akhirnya saat ini menggambar gedung-gedung di sebuah kota. Sebuah film dokumenter dari BBC merekam Stephen saat terbang dengan helikopter melihat kota London dari udara. Kemudian di darat setelah beberapa menit mengudara, Ia menggambar kota yang Ia lihat dengan sangat detail bahkan hingga jumlah jendela dan pintu tepat sama sesuai aslinya.

Beberapa karya Stephen Wiltshire antara lain menggambar kota New York, Sydney, Shanghai, Dubai, Frankfurt, Roma, Madrid, dan lainnya. Karya terbesarnya yaitu pada 2005 saat menggambar kota Tokyo dalam sebuah kanvas sepanjang 10 meter dalam 7 hari. Kemudian dilanjutkan ke kota Hongkong dengan karya pada kanvas 10 meter selama 7 hari.

Berikut ini video saat Stephen menggambar Singapore Skyline selama 5 hari pengerjaan. Lihatlah betapa natural sekali menggambarnya namun dengan skala dan ukuran yang sangat detail. Sangat mengagumkan.