Teknologi e-SIM Memungkinkan Pindah Operator Tanpa Ganti SIM Card

Posted on

teknologi e-sim

Teknologi e-SIM kini telah hadir. Dengan teknologi e-SIM ini maka kita dapat bebas ganti operator layanan telekomunikasi tanpa harus ganti SIM fisik atau SIM Card. Teknologi e-SIM juga akan memperkuat perkembangan jaringan komputer dan internet of things.

Teknologi e-SIM diperkirakan akan membuat keberadaan SIM Card hilang dari smartphone. Meskipun operator-operator di Indonesia belum satu suara dalam menerima kehadiran e-SIM, namun perkembangan teknologi tetap akan memaksa semuanya berubah ke inovasi terbaru.

Apa itu Teknologi e-SIM ?

Sebenarnya apa yang dimaksud teknologi e-SIM tersebut dan apa bedanya dengan SIM Card.

SIM Card merupakan sebuah kartu SIM yang terdapat sebuah lempengan kotak ditengahnya dan berbasis logam konduktor seperti emas atau perak. SIM Card biasanya kita peroleh saat membeli kartu perdana yang kemudian SIM Card tersebut diselipkan ke slot dibagian dalam smartphone. Saat ini SIM Card terdiri beberapa ukuran, normal, mikro hingga yang terkecil ukuran nano.

SIM Card dapat menyimpan informasi yang digunakan untuk otentifikasi dan identifikasi pengguna yang berkaitan dengan jaringan. SIM menyimpan nomor layanan pusat untuk SMS, Service Provider, SPN dan lainnya. Data yang penting diantaranya nomor identitas kartu, nomor pengguna internasional, kode area, nomor panggilan darurat operator, dan kunci autentifikasi.

Jika SIM Card berupa kartu fisik maka untuk e-SIM hadir dalam bentuk virtual yang ditanam dan tidak bisa dilepas. Teknologi e-SIM sudah mulai diperkenalkan pada gelaran Computex 2017. Teknologi e-SIM tersebut dapat disematkan pada berbagai perangkat seperti smartphone, laptop, PC, smartwatch dan lainnya sehingga teknologi ini dapat mendukung perkembangan IoT (Internet of Things) dan wearable device.

Keuntungan menggunakan teknologi e-SIM

Teknologi e-SIM menawarkan fleksibilitas dan kepraktisan bagi pengguna. Biasanya saat kita ingin pindah dari satu operator ke operator lain harus membeli kartu perdana kemudian mengganti kartu lama dengan yang baru. Dengan e-SIM maka kita tidak perlu gonta-ganti SIM Card, kita hanya perlu sign-up ke operator yang bersangkutan melalui sebuah software.

Keuntungan yang lain bila kita sedang berada di luar negeri, maka kita dapat beralih ke jaringan lokal disana sehingga tidak terbebani biaya roaming yang tinggi.

Karena e-SIM merupakan format standar yang baru, maka akan butuh waktu untuk dapat bermigrasi secara total di seluruh dunia. Salah satu alasannya karena semua perangkat smartphone, laptop dan sebagainya yang ada saat ini tidak sesuai dengan teknologi e-SIM. Ada perangkat yang telah menggunakan teknologi ini yaitu Samsung Gear S2 3G yang juga diperkenalkan pada gelaran Computex.

Saat ini usaha untuk memperkenalkan e-SIM kepada penyedia layanan telekomunikasi di seluruh dunia telah dilakukan oleh GSMA (GSM Association). Bila usaha ini telah berhasil dan disepakati di seluruh dunia, maka semua perangkat nantinya dapat saling terhubung, bahkan pada mobil pintar. Tidak salah bila prediksi tahun 2020 an tentang IoT yang memungkinkan milyaran perangkat akan saling terhubung dapat diwujudkan. Menarik untuk kita tunggu kehadirannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.