
Dunia kita saat ini adalah dunia yang tidak bisa lepas dari internet. Ketergantungan pada internet sangat tinggi. Saat ini jaringan internet nirkabel yang populer adalah WIFI (Wireless Fidelity) menggunakan gelombang radio.
Setelah WIFI, akan ada jaringan nirkabel melalui gelombang cahaya yang disebut LIFI.
Artikel ini tidak membahas tentang apa perbedaan WIFI dengan LIFI, namun fokus pada penjelasan tentang teknologi LIFI yang masih belum familiar bagi sebagian orang.
Wifi dan Lifi memiliki persamaan yaitu transfer data melalui medium gelombang, keduanya juga sama-sama melalui gelombang elektromagnetik, namun jenis media gelombangnya berbeda sehingga kecepatan transfer datanya juga berbeda.
Gelombang itu dibedakan menjadi dua berdasar medium rambatnya yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Jaringan nirkabel menggunakan gelombang elektromagnetik karena gelombang tersebut mengalir tanpa membutuhkan media perantara.
Gelombang elektromagnetik ada bermacam-macam dibedakan oleh panjang gelombang dan frekuensinya yaitu gelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah, cahaya tampak, ultraviolet, sinar X dan sinar gamma.
Mengenal LIFI Internet Media Cahaya
LIFI (Light Fidelity) adalah sebuah jaringan internet nirkabel melalui media cahaya untuk sistem telekomunikasi. Lifi merupakan revolusi dari jaringan nirkabel yang saat ini biasa kita pakai yaitu wifi.
Jika wifi menggunakan gelombang radio konvensional, maka lifi menggunakan gelombang cahaya. Kita tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan sangat tinggi, jika digunakan sebagai media transfer data maka kecepatan dapat berkali lipat kecepatan gelombang radio.
Teknologi Lifi ini telah sukses didemonstrasikan dan mencapai kecepatan hingga 100Gbps. Diperkirakan dua tahun lagi teknologi ini akan populer dan sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Kerja LIFI

Lifi akan memanfaatkan lampu LED yang saat ini telah umum digunakan di setiap rumah. Lampu LED digunakan karena LED merupakan semikonduktor yang memiliki sifat berbeda dibanding lampu lain. Keunggulan sifat lampu LED ini mampu beralih on dan off dalam waktu supersingakat hingga nanodetik.
Lampu LED untuk Lifi nanti harus disematkan sebuah chip yang memodulasi data sebagai transmisi data optik. Data nanti akan ditransfer oleh lampu LED diterima oleh fotoreseptor.
Baca juga : Gaya Fundamental Elektromagnetik
Keunggulan dan Kelemahan LIFI
Lifi memiliki banyak keunggulan dibanding Wifi. Kecepatan transfer data Lifi mampu berkali lipat dibanding Wifi, kecepatannya hingga mencapai 100 kali kecepatan Wifi. Jika saat ini saja kita menggunakan wifi dengan kecepatan 100Mbps serasa sudah begitu cepat, maka dengan Lifi mampu mencapai 10Gbps.
Keunggulan lainnya, Lifi memiliki tingkat keamanan tinggi karena batas transfer datanya adalah sebatas cahaya tampak. Bila kita berada di dalam kamar, maka cahaya lampu LED tidak akan menembus dinding, artinya data tidak keluar dari dinding kamar kita.
Namun hal itu juga menjadi kelemahan, karena koneksi internet sebatas saat ada cahaya dari lampu Lifi tadi. Jika kita berpindah tempat yang tidak terkena cahaya lampu tersebut maka koneksi juga terputus. Saat lampu kita matikan maka transfer data juga berhenti.
Namun kelemahan tersebut tentunya sudah mulai dipikirkan solusinya sehingga teknologi ini menjadi jauh lebih sempurna dibanding teknologi wifi.
Lifi juga tidak terganggu oleh padatnya trafik data seperti halnya gelombang radio pada wifi. Selain itu juga Lifi dapat mengurangi polusi gelombang elektromagnetik oleh gelombang radio.