
Seringkali kita mendengar kata La Nina dan El Nino terutama saat terjadi pergantian musim. Sebenarnya apa fenonema La Nina dan El Nino, penyebab, proses dan dampak nya.
Keduanya merupakan efek dari pemanasan global. Kemajuan pesat manusia di berbagai bidang memang mempengaruhi banyak hal termasuk keseimbangan alam. Pemanasan global sudah mulai terasa sejak beberapa dekade terakhir, dan terus menampakkan dampak negatifnya hingga sekarang.
Penyebab La Nina dan El Nino
Akibat pemanasan global, suhu di permukaan bumi menjadi lebih panas dan hal itu akan memberi dampak perubahan suhu yang tidak normal. Jika perubahan suhu di alam tidak normal, maka keseimbangan iklim pun juga menjadi terganggu.
Beberapa faktor penyebab terjadinya yaitu :
a. Adanya anomali suhu di perairan samudra pasifik. La Nina terjadi karena turunnya suhu di permukaan samudra pasifik. El Nino terjadi karena naiknya suhu di samudra pasifik.
b. Melemahnya angin passat di selatan pasifik sehingga pergerakan angin jauh dari normal.
c. Adanya perbedaan arus laut di samudra pasifik.
d. Meningkatnya daya tampung di lapisan atmosfer akibat pemanasan perairan di bawahnya.
Baca juga : Mengenal Aurora : Penyebab dan Jenis
Proses Terjadinya La Nina dan El Nino
Peristiwa keduanya berkebalikan. Pada El Nino terjadi karena memanasnya suhu permukaan air laut di pantai barat Amerika Selatan, akibatnya akan terjadi gangguan iklim.
Terjadi upwelling arus dari dasar laut menuju permukaan sehingga suhu air permukaan air laut di daerah akan dingin.
Pergerakan air laut panas dari Indonesia menuju ke timur hingga pantai barat Amerika Selatan bertemu dengan air laut panas dari pantai Amerika Tengah menuju selatan hingga pantai barat Amerika Selatan. Pertemuan air laut panas dalam jumlah besar ini akan menularkan panasnya ke udara diatasnya, sehingga udaranya akan memuai.
Jika udara di daerah itu memuai ke atas, maka akan terjadi tekanan yang rendah, akibatnya angin yang menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air dan terjadilah kemarau panjang.
Pada La Nina terjadi berkebalikan dengan El Nino. Ketika El Nino melemah, air laut panas akan bergerak kembali ke arah barat dari pantai Amerika Selatan, sehingga daerah itu akan kembali normal. La Nina bisa dikatakan adalah kondisi normal kembali setelah El Nino menghilang.
Air laut panas bergerak ke barat dan sampai ke Indonesia, sehingga daerah di Indonesia akan bertekanan rendah. Jika wilayah Indonesia bertekanan rendah maka arah angin semua akan bergerak ke Indonesia dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Angin tersebut membawa banyak uap air sehingga Indonesia akan dilanda hujan lebat dan dapat membawa menyebabkan berbagai bencana antara lain banjir dan tanah longsor.
Dampak La Nina dan El Nino
Dari penjelasan proses terjadinya , maka kita bisa mengetahui dampaknya.
Dampak El Nino :
- Musim kemarau yang sangat kering.
- Terlambatnya permulaan musim hujan.
- Kondisi kemarau yang sangat panas akan menyebabkan kebakaran hutan yang berdampak pada kabut asap, penyakit pernapasan.
- Terjadinya kekeringan di berbagai daerah sehingga menimbulkan berbagai penyakit.
- Kekeringan menyebabkan produksi pangan menurun.
- Air laut yang panas akan menyebabkan ikan berpindah sehingga tangkapan ikan oleh nelayan berkurang.
Dampak La Nina :
- Musim hujan dengan curah hujan tinggi menyebabkan berbagai bencana yaitu banjir dan tanah longsor.
Itulah tadi penjelasan mengenai fenomena La Nina dan El Nino : Penyebab, Proses dan Dampak.
Pemanasan global memang sudah tidak bisa terhindarkan karena kemajuan teknologi manusia yang pesat. Oleh karena itu akibat pemanasan global ini mau tidak mau memang harus kita hadapi.
Referensi : ejournal.unsri.ac.id